Jumat, 30 Mei 2008

DARI LATIEF


Hi, Buat Anda para wanita, ini ada sharing pengalaman seorangteman. Mudah-mudahan sharing ini ada manfaatnya..Buat cowok, baca aja deh....



Teman saya ini (katakanlah namanya Wati, 27 tahun) bekerja padasuatu perusahaan konsultan yang tidak terlalu besar sebagai asistendari salah seorang partner pada perusahaan konsultan tersebut (kita sebut sajanamanya Iwan). Wati sangat mengagumi profil dan karakter Iwan. Sebut sajasemua hal yang baik, maka Iwan memilikinya. Otak yang cemerlang, sikap yangprofesional dan gentleman, penampilan yang selalu rapi dan nicelooking serta usia baru 36 tahun (waktu itu). Singkat cerita Watimulai "naksir" Iwan.



Ternyata Wati membiarkan perasaannya kepada Iwan tumbuh tanpahalangan. Semakin hari ia semakin jatuh hati kepada Iwan. Iwanbukannya tidak tahu akan hal itu tetapi sikapnya yang profesional di kantor yang tidakmembiarkan hal-hal pribadi mencampuri urusan kantor membuat Watisemakin mengagumi pribadi Iwan.



Suatu hari urusan kantor membuat mereka berdua harus pergi kebeberapa kota di Jawa Tengah. Untuk memudahkan mobilisasi, mereka naik pesawat keSemarang dan menyewa mobil untuk melakukan perjalanan darat di sekitarSemarang, Magelang, Yogya dan Solo dalam rangka melakukan suatusurvei khusus untuk kepentingan klien. Entah bagaimana ceritanya mereka kemalaman danmenginap di sebuah hotel kecil. Sebenarnya Iwan ingin memesan 2 kamar tetapikarena hanya tersisa 1 kamar ia meminta pendapat Wati. Karena memang sudahsangat lelah Wati setuju untuk sekamar dengan Iwan (sebenarnya Wati agak"sedikit senang" dengan kondisi darurat tersebut). Karena tidak ber-ac, makaIwan membuka jendela kamar. Masalah lainnya kamar tersbut hanya memiliki1 ranjang berukuran tanggung dan tidak memiliki kursi panjang. Tidakmungkin bagi Wati untuk meminta Iwan tidur di lantai. Jadilah akhirnyamereka tidur seranjang setelah Iwan berjanji bahwa ia tidak akan melakukan halyang tidak-tidak.



Sebenarnya Wati tidak bisa tidur karena seranjang dengan Iwan.Sebagai seorang wanita jantungnya berdebar sangat kencang karenatidur serajang dengan pria sopan yang sangat dikaguminya. Kakimereka beberapa kali saling bersentuhan karena ranjangnya memang pas-pasan. Setelah setengahjam, angin malam yang masuk lewat jendela membuat Wati merasa kedinginansehingga ia memberanikan diri bertanya kepada Iwan:

"Mas Iwan, aku kedinginan nih. Boleh nggak minta tolong jendelanyaditutup saja?"

Iwan tidak langsung menjawab dan Wati berpikir Iwan sudah tertidursehingga ia berkata lagi: "Mas Iwan..."

Kali ini Iwan langsung menjawab: "Wat, kamu kedinginan ya? MAUKAHKAMU MALAM INI KAMU BERTINDAK SEPERTI ISTERI SAYA?"

Jantung Wati serasa berhenti berdetak. Pikirannya langsung guncangmendengar pertanyaan Iwan. Dengan hati-hati ia bertanya: "Maksud mas Iwan?"

"Maksud saya...., jendelanya kamu tutup sendiri ya ?!"

Hehehe..serius amat bacanya..

Tidak ada komentar: